18 Februari 2008

Pesona Kaca Patri

Unik, antik, dan indah. Ketiga hal itulah tampaknya yang membuat banyak orang terpikat pada kaca patri. Tahukah Anda, kaca patri sudah digemari sejak dahulu kala. Jendela atau pintu bangunan-bangunan kuno kerap tampil berhiaskan kaca patri ini.

Walau sudah dikenal sejak lama, elemen interior yang kerap disebut kaca timah ini masih tetap digemari. Tampaknya, kaca patri pun mengalami siklus tren. ''Dalam empat tahun terakhir, permintaan kaca patri terus meningkat,'' ujar Riyan Sanif, pengusaha yang bergerak di bidang kaca patri.

Menurut Riyan, ada dua jenis kaca patri yang ditawarkan kepada konsumen, yakni kaca patri berbahan kuningan dan timah. Tentu keduanya memiliki perbedaan dari sisi kualitas dan harga. ''Kaca patri kuningan terkesan lebih ekslusif dan indah. Namun, harganya dua kali lipat lebih mahal dibanding kaca patri timah,'' imbuh pemilik CV Risan di Tangerang, Banten.

Ia mengungkapkan, banyak orang memilih kaca patri karena terkesan unik, antik, dan indah. Menurutnya, kaca patri lebih banyak digunakan pada bagian depan rumah, seperti pada kaca, jendela, dan bisa juga pada pintu. Malah, tutur dia, saat ini kaca patri pun banyak digunakan sebagai penyekat ruangan atau partisi.

Kaca patri atau kaca warna ini lebih menarik karena dihiasi berbagai macam motif, sesuai selera. Menurut Riyan, motif yang umumnya disukai adalah motif batik. ''Mungkin kesannya abstrak,'' imbuhnya. Meski begitu, ada pula yang suka dengan motif fauna atau flora. ''Konsumen juga bisa memesan sesuai dengan keinginannya.''

Salah seorang yang memilih menggunakan kaca patri di rumahnya adalah Prof Hadi Susilo Arifin. Ahli landskap IPB ini memasang kaca patri pada bagian atas dinding di lantai dua kediamannya. Motif yang dipilih adalah gambar burung. ''Kalau pagi hari, tembok dinding menjadi lebih berwarna-warni,'' tuturnya.

Memang, agar keindahan dari kaca patri bisa dinikmati, maka sebaiknya panel kaca patri ini memperhitungkan faktor cahaya dalam penempatannya, baik cahaya buatan maupun cahaya lampu listrik. Kaca patri yang tak kena cahaya justru bisa tampak lebih suram. Karena itu, penempatannya sebagai bagian dari jendela yang menghadap luar tentu sangat dianjurkan.

Riyan menambahkan, soal harga juga sangat tergantung dari kerumitan motif atau desain yang diinginkan konsumen. Untuk kaca patri berbahan kuningan, ia menawarkan harga sekitar Rp 1,9 juta sampai Rp 2 juta per meter persegi. Sedangkan, untuk kaca patri timah dipatok antara Rp 800 ribu sampai Rp 900 ribu per meter persegi.

Memilih kaca patri tentu harus tahu juga cara merawatnya. Bila dibiarkan, kaca patri bisa tampak kotor dan buram. Bila tak dirawat, alih-alih memancarkan keindahan, yang tampak justru rumah tampak suram. Untuk merawat kaca patri diperlukan beberapa alat seperti: kain bal/katun, lem silikon, kape (pencungkil), benda tajam seperti pisau atau cutter serta sabun colek, dan air bersih.

Cara membersihkannya adalah sebagai berikut: campur air bersih dengan sabun colek hingga berbusa, kemudian celupkan kain bal. Bersihkan/laburi kaca patri yang ingin dibersihkan dengan air sabun, gosok hingga berbusa, bilas sampai bersih, dan keringkan dengan menggunakan kain kering.

Biasanya, kaca patri juga sering dihinggapi noda-noda hitam pada bagian pinggir sela-sela kaca. Untuk membersihkannya, gunakanlah kape atau benda tajam sejenis. Saat membersihkannya, tentu Anda perlu hati-hati dan sabar. Sebab, bila Anda terlalu menekan permukaan kape yang tajam dengan keras, hal ini bisa menggores lapisan atas kaca patri. Kalau sudah begitu, kaca patri bisa rusak. Sayang sekali, bukan?

Tidak ada komentar: